PUISI LAMA



1.      Bidal adalah jenis puisi lama yang menggunakan bahasa kiasan untuk menggambarkan perasaan secara tidak langsung, sehingga orang lain yang mendengarkan harus mendalami dan meresapi arti serta maksudnya. (pepatah, ungkapan, perumpamaan, tamsil, ibarat, pemeo)
Ciri-ciri bidal :
Bahasa berkiasan
Sebagai lambang suatu perbuatan
Kiasan yang berima atau bersajak
Contoh bidal :
1)Buruk muka cermin dibelah
2)Anjing menyalak takkan menggigit
3)Soraknya seperti gunung runtuh

ESAI


 
Pengertian esai
Menurut H.B Jassin ( Sang Paus Sastra ) Esai adalah uraian yang membicarakan bermacam ragam,tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran. Dalam esai terlihat keinginan,sikap terhadap soal yang dibicarakan, kadang-kadang terhadap soal yang dibicarakan.
 Menurut Soetomo, Esai adalah sebagai karangan pendek mengenai suatu masalah yang kebetulan menarik perhatian untuk diselidiki dan dibahas. Pengarang mengemukakan pendiriannya, pikirannya, cita-citanya dan sikapnya terhadap suatu persoalan yang disajikan.

FOKIS : Komunikasi sebagai Roda Organisasi





Sabtu (6/12) Acara FOKIS (Forum Kajian Islam) berlangsung. Acara yang awalnya bertempat di Graha Saraswati namun karena suatu hal akhirnya di pindah ke ruang kelas itu di hadiri oleh beberapa mahasiswa, baik yang anggota UKM UKMI maupun yang bukan. Forum yang di adakan akhir tahun ini bertema “Komunikasi sebagai roda organisasi” dengan pemateri Susilo Al Fatih dari Ainstein Training Center yang juga merupakan alumni STKIP PGRI Ponorogo. Pada kesempatan itu membahas mengenai pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi. Komunikasi sendiri adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sehingga menimbulkan umpan balik.  Organisasi layaknya sebuah sepeda motor yang mana di dalamnya terdapat berbagai komponen-komponen , yang mana dalam sebuah organisasi yang menjadi pengait atau pemersatu antara komponen-komponen tersebut adalah komunikasi. Jika komunikasi tidak berjalan dengan baik, hal itu akan menimbulkan misskomunikasi sehingga tujuan yang hendak dicapai dalam organisasi tersebut akan sulit tercapai. Selain itu, apabila komunikasi tidak berjalan dengan baik, hal itu membuat organisasi seperti tidak ada nyawanya. Di perlukan sebuah kacamata kebijaksanaan, pengertian, sehingga dalam sebuah organisasi akan tercipta sebuah keharmonisan yang akhirnya juga akan berdampak pada kemajuan organisasi itu sendiri.
Intinya dari semua yang disampaikan Susilo Al-Fatih adalah bahwasanya komunikasi merupakan hal utama atau suatu yang sangat penting, seperti nyawa dalam sebuah raga.
Akhirnya forum ini berakhir pada pukul 21.00 malam, dan hujan yang semenjak sore sudah mengguyur ponorogo akhirnya berhenti, menyisakan genangan-genangan air yang berkecipak tatkala kaki memijak.


NB : berhubung tidak sempat terpikir untuk mengabadikan momen tersebut, jadi tidak ada photo ^^

Apa yang sudah kupersembahkan untuk Negaraku?






Setelah ku pikir-pikir, di usiaku yang semakin beranjak ini aku belum bisa memberikan apa-apa yang berarti untuk negaraku, tapi negaraku sudah memberikan banyak hal kepadaku. Tempatku berteduh, keamanan, jaminan hidup dan semuanya, sehingga aku benar-benar merasa sebagai warga dunia. Aku belum bisa memberikan apa-apa yang bisa membuat negaraku bangga, kerjaanku hanya menuntut dan menuntut, mengkritik para awak yang telah bekerja demikian keras dikursi parlemen. Ketika aku duduk manis di bangku sekolah, menikmati ilmu-ilmu yang diberikan guru, para awak negaraku sedang berpikir keras, berdebat, tak jarang stres menghampiri karena memikirkan negara yang begitu luas dengan manusia yang begitu melimpahnya. Para awak itu berusaha membuat manusia di negara ini merasa senang, di ayomi, hidup tenteram aman dan sejahtera. Berusaha mewujudkan janji-janji manisnya ketika musim kampanye dulu. Setiap detik hanya negara-negara-dan-negara. Ketika malam hari aku asyik tidur nyenyak dipelukan hangat ibu, para awak negaraku sedang mematut didepan komputer dengan segala data-data yang tentu saja takkan mungkin kumengerti, tak jarang dahinya berkerut, sepasang mata berbingkai kaca matanya semakin terasa panas karena semenjak tadi belumlah istirahat.

SEPOTONG ASA



Di waktu itu, ketika harapan tlah memudar
Tak ada lagi asa yang bersemayam
Hanya rutuk bersenandung dalam hati
Langkah telah melesu, namun ku coba merangkak
Mencari puing-puing yang masih tersisa di ujung penghabisan
Puing-puing yang kiranya dapat ku masuki
Lalu ku renda lagi harapan-harapan yang tlah pupus
Mendebar rasaku menunggu dan mencari,
setelah tusuk patah yang menusukku di waktu kemarin
hanya diam yang mampu melukiskannya.
Akhirnya, di sisa waktu terakhir, di saat semua tlah pada jalan masing2
Tuhan tunjukkan aku jalan itu
Jalan yang lalu ku tapaki selangkah demi selangkah
Ku tepis hebat keraguan yang merajai kalbu
Serta ketakutan yang masih tersisa di antara pecahan puing-puing berserakan